Bram berjalan menuju tangga naik agar bisa menyeberang ke peron lain, sesak sekali sampai ada seorang wanita yang mau jatuh saat mau menaiki tangga.“Tolong yang tertib! Banyak anak-anak dan orangtuanya yang sepertinya ingin belanja di Pasar Tanah Abang atau pergi ke Kota Tua.“Sial! Vidio Porno Hidung mancung, mata bulat, pipi bagaikan bakpao hangat, dan satu yang sangat diperhatikan Bram, ya payudaranya bagaikan Gunung yang sedang ingin erupsi.“Anjing! Tapi gimana caranya?!!” Batin si Bram sambil menahan penisnya yang mulai ereksi.Lalu singkat cerita Bram selalu mengikuti gerakan wanita tersebut sambil melihat bohaynya pantatnya, kiri-kanan-kiri-kanan. Bahkan, chintya mencoba membuka resleting celana Bram saat itu juga.“Jangan mbak…” Bisik bram kepada chintya.Bukan berhenti, chintya malah menyandarkan tubuhnya ke tubuh Bram tanpa menghiraukan pandangan orang lain. Pelecehan ini.. Bagaikan kucing melihat ikan, Bram seperti ingin menerkam langsung dan menyetubuhinya di depan loket stasiun tersebut.“Mas maju mas..




















