Udah makannya? Bokeb Kami berdua sama-sama terbuai kenikmatan terlarang.Hingga akhirnya aku merasakan tubuh bagian bawahku seperti kaku. Aku merasa kurang enak badan saat itu, apalagi ditambah beban kerja yang banyak membuat keadaanku makin drop. Bak bayi kehausan, kuisap dan kukecup dalam dalam puting susunya yang kenyal itu.“Hmfffhhh..!! Pertemuan antara daging dan daging yang terasa begitu hangat serta becek, membuat pikiranku seketika kosong lagi.“Aah..mbak.. Nampak putingnya yang kecoklatan, dikelilingi oleh bintik-bintik kecil yang tak kalah menggiurkan.Tanpa diperintah oleh mbak nila, Akupun menuruti instingku. Sambil menjambak dahinya mbak nila menggigit bibirnya sendiri menahan ledakan dari dalam dirinya yang bisa kapan saja terjadi.Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mbak nila merintih lirih diiringi badannya yang mengejang kaku. Semuanya masih seperti mimpi bagiku. Setelah bermenit-menit akhirnya mbak nila menggeser tangan kananku dan membawanya kebawah, tepatnya ke selangkangannya.“Pinjem tanganmu lagi ya don..”Kemudian ditaruhnya telunjuk dan jari tengahku tepat di celana dalamnya.




















