“mmmhhhh,,aahhhh”, desahku lembut menerima serangan lidah Mbah Centeng di dalam vaginaku. “hah?! Vidio Porno “bukan gitu, Vina udah ngandung bayi gue”. “terus?”. Aku sudah tidak bisa membedakan lagi ini mimpi atau bukan karena rasa nikmat yang kurasakan begitu nyata. “mbok, bikinin orange jus donk”. “mbah, kok sepi sih? Mbah Centeng tidak bergerak sama sekali supaya aku bisa terbiasa dengan penisnya terlebih dahulu. Setelah kupikir-pikir Mbok Tari ada benarnya juga sehingga aku menjadi tenang. Akhirnya, setelah puas melumat bibirku, Wawan pun melepaskan cumbuannya terhadap bibirku dan mulai menurunkan ciumannya ke leher jenjangku membuatku kegelian. “asiik,, mbah jadi makin cinta ama dek Vina”. “jiilaatt,,,donnngg”, kataku meminta karena birahiku yang sudah tidak bisa kutahan lagi. “dua-duanya sih,,hehehe”.




















