Lalu Mbah Centeng pun mulai membuka pakaiannya sendiri yang seperti pakaian Rhoma Irama itu. Akibat aku menggoyang-goyangkan badannya, Mbah Centeng membuka matanya. Bokep hot “emang bener?”, tanya Mbah Centeng kepadaku. Aku mau bicara, tapi suaraku sama sekali tidak keluar. “yah biasanya kan, dukun itu serem, catnya gelap, dekorasinya tengkorak, pokoknya yang kayak gitu deh”. “mbah, kok sepi sih? “nah,, sekarang coba lo berdiri”. Kini dari semua sudut payudaraku, sekarang tinggal putingku saja yang belum tersentuh lidahnya. “mana mbah, sini saya liat”. “gak usah ah, aku mau tidur aja, capek”. “hah?! “Vina,, cantik sekali,,”, kata Cuprit. “bentar, gue tadi belum dapet”. Dia elus-eluskan penisnya di belahan bibir vaginaku membuatku menjadi semakin menginginkannya dan tanpa sadar aku berkata. “ini dukun beneran apa bukan sih?”, tanyaku dalam hati. “ah, sialan nih bayi, pake ngumpet segala”.
