Aku terus menyodok dan mendorongkan kontolku kedalam memeknya. Aku lalu mulai membuka, kancing bajunya. Bokep Rusia Kugenggan tangannya lalu kubelai rambutnya. Creett.. Tapi aku tidak perduli. Sebab selain takut akan resiko-resiko yang tak diinginkan, aku juga tidak suka hubungan yang didasari ‘jual beli’, tak ada romantisnya. Sejak saat itu. Sambil bercerita aku dekatkan diriku semakin dekat dengan tubuhnya. Singkat cerita, kamipun selalu berhubungan melalui telepon. Lalu aku memeluk dirinya erat-erat berbarengan dengan tarikan kakinya yang semakin memeluk pinggangku dengan kuat. Lalu kutekan dalam-dalam kontolku ketika kurasa semburan pejuhku akan meledak. “Ooghh.. “Mau ngantor ya mbak?” Tanyaku klise untuk memecahkan kekakuan. Dia diam tidak bereaksi. Oohh..” Dia melingkarkan kedua kakinya ke pinggangku. Jangann.. Creett.. Kulihat matanya terpejam. Dan ketika aku meneleponnya sekali-sekali sambil mengingatkan dirinya tentang peristiwa malam tersebut, dia hanya bilang agar jangan terulang kembali dan hanya menjadi rahasia kami berdua saja.




















