Aku terpaksa menyalakan TV dalam volume suara besar agar teriakannya yang sangat keras itu tidak terdengar dari luar. ujarku sambil mengayunkan pinggangnya naik turun agar penisku menghujam lebih dalam dan cepat.Kuangkat tubuhku dalam posisi duduk agar lebih nyaman. XNXX Jepang aahhhh.. aku udah gak tahan nih.. Sebenarnya saya masih perlu kamu, tapi memang kinerja kamu jelek banget dan banyak staf lain yang mengeluh. Ia menaiki Tubuhku dan memijat punggungku. Nafasnya semakin memburu dan mulutnya mulai berdesah halus.Udah ya pak, telentang aja, aku pijat badan bagian depannya.. Tangannya menjambak kuat rambutku dan tubuhnya bergoyang semakin tidak beraturan dan teriakannya pun semakin kencang.Ssshhhh aku udah mau sampe niy ssshh sshhh.. Bapak nginep di hotel apa?” Silvi memaksa untuk menyusulku.“Bener kamu mau nyusul? sshhh ujarnya sambil menekan kepalaku untuk terus menghisap payudaranya.Nafsunya sudah semakin memuncak. Kuusap punggungnya sambil mengingatkan komitmennya untuk memperbaiki diri.
