Lalu kembali memijat-mijat kembali telapak tanganku, kemudian menarik jari-jariku satu persatu. Tidak ada penolakan, Mbak Narti Cuma berkata lagi, “Tuan, tangannya diem dulu”Aku terus saja membelai pahanya, bahkan makin lama makin ke atas. Bokep cina cklak.. Sejenak aku menghentikan suapku melihat pemandangan indah itu.Mbak Narti mengenakan kain yang diikatkan ala kadarnya dan baju kebaya longgar yag menampakkan sedikit perutnya yang putih dan masih kencang. Lalu kembali memijat-mijat kembali telapak tanganku, kemudian menarik jari-jariku satu persatu. Kami berdekapan erat.Sejurus kemudian aku bangkit sambil berkata, “Terimakasih ya Mbak? Jawabnya lagi. Ada jendela kaca yang kecil antara gudag dan kamar mandi pembantu. Mbak Narti berhenti sebentar, “Jangan Tuan, nanti gak rapi pijatannya” katanya lembut, tapi tiada nada penolakan dalam ucapannya itu.Aku berhenti sejenak dan Mbak Narti meneruskan pijatannya ke bagian lenganku sebelah atas.
