Pak Udin menarik wajah gadis itu mendekati wajahnya untuk berciuman. Bokeb Dia pun berbaring di ranjang empuk itu sambil mendengarkan musik yang mengalun dari cd-player. Ketiga pria itu cengengesan memandangi dirinya yang telah terkulai lemas, komentar-komentar jorok keluar dari mulut mereka.“Sudah demikian hinakah gua ?” Sherin bertanya pada dirinya sendiri dalam hati, dalam rasa terhina itu dia juga menikmati menjadi budak seks, sungguh dilema yang rumit. Tangan pria itu kini memegangi pergelangan kakinya dan tangan lainnya mengelusi betis hingga pahanya yang ramping dan mulus itu sehingga darahnya mulai berdesir. Mata Sherin membelakak ketika pertama kali bibir tebal pria itu menempel ke bibirnya namun beberapa detik saja matanya kembali terpejam menikmati percumbuan. Walaupun jijik karena aromanya yang cukup tajam, Sherin bisa juga menelan habis cairan itu tanpa menetes keluar dari mulutnya.




















