Pengakuanku mungkin hanyalah sebuah intermezzo dalam jejak-jejak hidupnya. “Ryooo……hhhmmm…aahh..”, jerit Revy lirih saat sesekali dirasakannya kejantananku mendesak hebat liang kewanitaannya.Waktu terus berpacu, seiring berpacunya hasrat kami menyatukan seluruh rasa dan raga kami berdua. Bokep Montok Dia memelukku dari belakang dengan suatu dekapan erat yang mesra. Kini Revy setengah berdiri membelakangiku, dengan kedua tangannya bertumpu pada meja kerjanya yang menghadap ke jendela kamar tidurnya yang masih terbuka. Dan… “Ryoooo…..aarrggghhh..hhhmmppff.”, suara Revy sungguh mendebarkan terdengar. Pengakuanku mungkin hanyalah sebuah intermezzo dalam jejak-jejak hidupnya. Di kejauhan tampak Linda, teman semasa SMA dulu, dalam rentangan waktu ’92-’95 yang lalu, tampak cantik dengan busana daerah Jawa, sibuk menyalami para tamu sambil sesekali menyeka keringat yang menetes di dahinya. “Halo….Ryo?”, terdengar suara wanita di ujung sana. Saya adalah seorang pria, dan saya tahu persis hancurnya perasaan dan harga diri seorang pria yang kekasihnya berpaling ke cinta yang lain.
