Sampai akhirnya aku dan dia pergi jalan-jalan ke daerah Dieng, salah satu daerah dingin di Jawa Tengah, niatnya cuma jalan-jalan saja, tidak menginap. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Bokep Family “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita. “Gigit…, gigit…, Wan…, sst”. “Terus Wan…, keluarin semuanya…”, pinta Gita.Tubuhku terasa sudah tidak kuat lagi berdiri. Terus dia berkata, “Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in…, OK?”. “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku. “Lho emang kamu pernah liat punyaku?”, tanya dia. Lalu aku jawab “Mm…, yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho”. Sementara dari mulut Gita terus keluar kata, “Teruuss…, teruuss…, yang keras…, aahh…, gigit Wan…, gghh…, sstt”. Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar
