“Siapa? Aku pun memasukkannya. XNXX Jepang Mbak Intan dan aku terbangun. Sampai kini pun ia masih seperti dulu, tidak berubah, tetap cantik. Tapi saudara tiri.Panjang ceritanya. Sepertinya isi kulkas udah mau habis”,katanya.“OK” “Untuk yang tadi malam, tolong jangan diungkit-ungkit lagi, aku maafin kamu tapi jangan dibicarakan di depan anak-anak”, katanya.Aku mengangguk. Terlebih ia yaitu bibiku sendiri. Siang hari aku terbangun oleh suara HP. Nggak ada CD? Aku terus bilang ke mbak Intan bahwa aku cinta dia. Hari itu juga jantungku berdebar. Mbak Intan menjulurkan lidahnya. “Ini luar biasa, mbak Intan sampe keluar berkali-kali, Wan, kamu mau jadi suami mbak?” “eh?”, aku kaget. Usianya masihlah 32 namun dia begitu cantik. Dadanya mbak Intan besar juga.Tercium bau harum parfumnya.
