“Apa?” kataku. Bokep arab Pipi, hidung dan mulutku berlumuran cairan hangatnya. unghh” seruku tertahan-tahan sebab mulut dan hidungku terselimut ke perempuanan Felicia sementara dia pun mengeluarkan suara-suara yang serupa. Kukecup pipinya lembut. Lidahku menelusur sepanjang garis celah kelamin Felicia. Bergegas-gegas aku berganti mengenakan kimono katun tidurku yang berwarna gelap dengan corak tradisional Flores sementara Felicia menanggalkan kaos oblong dan rok pendeknya. Melalui kerimbunan hitam rambut kelaminku kulihat coklat lembut rambut kelamin Felicia sementara dadanya yang putih mulus dan memerah karena gairah terlihat kontras bergesekan dengan betisku yang kuning langsat. Felicia adalah seorang Latina, sebab kedua orangtuanya berasal dari Puerto Rico. Seperti seekor anjing, kuendus-endus Felicia dari belakang. Kujilat bersih jariku dan kugenggam tangan Felicia sampai pertunjukan berakhir. Setelah mengaduk-ngaduk beberapa saat jari lentiknya benar-benar basah, dan Felicia mengeluarkan jarinya, mengacungkannya di depan mukaku, membuat isyarat ‘mendekatlah’. Saat pertama kali kulihat Felicia di sekolah, aku jadi teringat dengan acara-acara
