Tapi Kang Hendi bilang nggak usah kasihan Neng Anna sudah tidur, biar nanti Akang saja yang bilangin” jelasnya.Dasar laki-laki kurang ajar. teteknya montok dan aakkhh.. Bokep barat Akang.. Nggak kasar asal kamu jangan berontak..” katanya kemudian.Aku tak ingin mendengarkan umbaran bualan dan rayuannya. Uugghh.. Tetapi di sisi lain, aku merasakan suatu desakan dalam diriku sendiri. Aku ketagihan. jangaann..!” rintihku masih memintanya berhenti.Oh sungguh munafik sekali diriku! Aku nyaris mencapai orgasme lagi hanya dengan membayangkan betapa nikmatnya kontol sebesar itu mengisi penuh liang memekku yang rapat.“Udah nggak tahan ya, Neng” candanya sehingga membuatku blingsatan menahan nafsu. Akal sehatku sudah hilang entah kemana. Kulihat wajah Kang Hendi terbelalak tak menyangka akan perbuatanku. Tubuhku semakin mepet ke ujung dinding. Pantatnya kulihat naik turun dengan teratur. Ia sudah beristri dengan beberapa anak. Hanya mulutku saja yang terbuka, menganga lebar-lebar.
