Perlahan kulihat kakinya melangkah mendekatiku, lalu ikut jongkok, tapi bukannya membantu membereskan sampah malah menyusupkan tangan ke belahan dadaku mencaplok daging kenyal di baliknya. Bokep Tobrut lagi pada kemana ?” tanyanya
“Iya Bang, semua lagi keluar nih, sudah dari kemarin lusa sendirian” jawabku “Tuh Bang udah penuh gitu, tolong yah !” aku menunjuk pada tong sampah biru besar di dapur. Maka kuminta Din untuk berdiri dan menyodorkan penisnya padaku. Tubuhku melorot ke bawah mengikuti si sopir yang terduduk bersila di lantai. Kunikmati sarapanku di serambi balkon sambil menikmati udara pagi yang segar, suasananya tenang dihiasi oleh kicau burung dan kupu-kupu beterbangan di taman bawah sana. Sebentar kemudian, dia menyusul menyiram rahimku dengan sperma hangat. Kurasakan dinginnya air susu dan lantai marmer pada tubuhku yang sudah memanas.
