Ini diikuti Wasti tapi belkang. Bokep Family Meskipun agak kurang “sreg” tapi dia juga sudah kepingin berat jadinya menurut saja ketika setelah kusandarkan ke dinding, kulanjutkan dulu dengan mengecupi mesra seputar wajahnya sambil tetap menghangatkan bara nafsu dengan bermain sebentar mengusapi kemaluannya, menggaruki klitorisnya.Dia kuserbu dengan membuat tidak sempat protes lebih jauh karena segera ujung jariku merasakan licin basah liang kemaluannya.Batang kemaluan yang sudah dibubuhi ludah kudekatkan masuk terjepit di selangkangannya menenempel ketat di lubang kemaluannya. Tanpa menunggu lagi dia pun segera mengencangkan batang kemaluanku. Jelas cepat saja batang itu naik menegang.“Ihhhng… cepet bener bangunnya Bapak punya…” katanya mengomentari batang kemaluan kencang Oom Rony di genggamannya.“Makanya itu, biar nggak tambah penasaran sebaiknya diselesaikan sama kamu Was?” jawab Oom Rony sambil merayapkan tangannya dari belakang pantat Wasti menyusup mengusapi tengah selangkangannya.“Mmm… tapi mesti dilicinin dulu Pak…” lagi-lagi Wasti tidak menjawab langsung, hanya mengambil cream pemijit dan melumuri seputar batang




















