Jadi aku berjalan cepat-cepat, melewati gedung yang tak terpakai dan lewat di bagian belakang gubuk-gubuk di pinggiran terminal. Bokep barat “Tenang saja aku nggak bakal berbuat jahat, aku cuma mau ngelepasin pejuh di kontolku, liat biji pelerku sedikit membesar, kayaknya kepenuhan” katanya lagi.Akhirnya aku mengangguk dan kami berjalan keluar setelah ia membereskan celananya.“Hei, tak usah bayarlah,” katanya saat aku akan mengeluarkan uang untuk membayar jasa WC. “Bang, entotlah aku. Dia tersenyum, tak terlalu manis memang, aku membalasnya dengan sedikit senyum. Kalo malem sih di tempat itu banyak yang ngeseks, ada yang bawa lonte, ada yang lagi diisep, yah gitulah”
“Apa nggak risih Bang rame-rame gitu”
“Malah enak”
“Abang pernah ya?”
“Sering malah”
“Sama lonte juga?”
“Kebanyakan sih sama laki-laki, lebih enak sih”
“Lah yang laen?”
“Yah biasa aja lagi, yang penasaran kadang malah ngedeketin trus nyoba ikutan”
“Trus yang jaga WC tadi?”
“Si Asep?
>