Timo saat itu sedang melihat Budi, seakan terkesima. Bokep SMA Melihatnya, aku lalu melihat ke arah Budi, lalu kita sama- sama tersenyum. Tentunya dada dan perutku ikut basah terkena peju Budi. Lalu dengan tangan kananku kuarahkan kepala Budi mendekati kontolku. Salah, aku kaget bukan karena itu. Aku tidak dapat melihat ekspresi Budi sewaktu Timo masuk dan berjalan mendekatinya.Sosok Timo terlihat tinggi dan maskulin. Aku berdiri dan berjalan ke arah keduanya, sambil kulepas juga kausku. Dia tidak terlihat merasa sakit—tersenyum bahkan. “Gile!” “Lu main sama paman elu?” “Anjrit!” “Ga salah lu?” “Ada buanyak cowo lain, ada Timo—lu desperate apa?” “Edwin!” seruku. “Udah, cukup. Timo menggantikan Budi. “Thanks,” kata Timo pelan.Aku beranjak mengambil handuk.
