Toh, memang ini penumpang yang terakhir. Kuhajar semua lekuk tubuhnya dengan jilatanku yang merata dari ujung telinga sampai jari-jari kakinya. Vidio Bokep Kan capek nyetir mobil..” katanya. Akupun membalasnya dengan buas. Seperti ingin tembus pandang saja niatku, ‘Pantatnya aduhai, jalannya serasi, lumayan deh..’ batinku. Ngapain sih kok mau jauh-jauh ke Malaysia, kan jauh.. Ahh.. Keluar.. Pipit menatapku. Sambil lebih keras meremas penisku yang sudah mulai terbuka resluiting celanaku karena usaha Pipit. “Pit sini deh.. Dia tersenyum.. Empat tahun lalu aku masih tinggal dikota B. Aku dekatkan bibirku hingga menyentuh bibirnya. Aku terima saja gelasnya dan meminumnya. Ahh.. Kok nggak ada lesung pipitnya..” kataku ngeledek. Matanya merem melek lidahnya menjulur membasahi bibirnya sendiri, mendesah lagi.. Iya.. Sedang tentangku sendiri masih berpetualang dan terus berharap ada “Pipit-Pipit” lain yang nyasar ke pelukanku.
