Foto terus.”Tubuh Belinda turun lagi. Bokep Montok Dia menggenggam kepala burungku, menaruhnya di depan bibir kemaluannya. Belinda menjawab telepon itu.“Sudah siap, aku tinggal jalan aja… Ditunggu di depan? Di antara teman kuliahnya, ada yang bernama Belinda, yang tinggal tak jauh dari rumah kami. “Pa, boleh minta bantuannya nggak?”“Ada apa, sayang?”“Papa tahu temanku Belinda nggak? Belinda juga sepertinya menjauh dari Hedy di kampus. Dia berpose lagi, kali ini sudah lebih baik dariapda sebelumnya. Udah gitu aku dilihatin banyak orang… Sampai deg-degan, takut ketemu kenalan. Aku diantar Om Jordy ke sana. “Em, ya biasalah, tadi kebelet.”Belinda tersenyum.“Kebelet coli ya Om…”Kata-kata barusan membuatku merasa malu sekali. Kupindahkan tripod.“Oke, kita coba lagi ya. Jordy nyengir-nyengir selagi kami menyaksikan pose-pose Belinda yang kami abadikan.
