bukan begitu cara memegangnya,” kembali Mbak Sekar menjerit lirih saat pangkal putingnya teraba jariku. Bokep barat “Ada apa kog mesti buru-buru pulang?” kataku menggerutu, sambil berusaha untuk mengeraskan pijakan kaki, pertanda aku enggan berlalu. ‘Kamitenggengen’!!“Lho kog diam saja Mbak?”
Aku jadi bingung melihat situasi ini. “Males Mbak, aku penginnya main-main sama Mas Yogi, Mas Simin dan teman-teman yang lain,” rontaku dengan lagak acuh tak acuh setengah memohon, agar aku di perkenankan tidak mengikuti Vacancy [begitu biasanya Nenek menyebut liburan-pen. Rupanya suara ayam berkokok yang begitu keras telah membangunkan nenek yang tengah terlelap. Dugaanku tak salah, Nenek tak melanjutkan lagi intrograsinya. Jangan terlalu dekat, nanti rambut Mbak kebakar,” tentu saja ucapannya hanya bercanda, tapi tetap saja aku kaget di buatnya, hingga tak kusadari aku secara reflek menjauhkan lampu teplok itu dari meja.




















