Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Film Porno Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih. “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”Erik memeluk tubuhku yang kecil dengan erat. Kamu itu perempuan apa??!! Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Kenapa??!!”
Dia melihatku dengan pandangan marah. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan
>