Tanganya memeluk pundak Deni kuat…”Awww….Den….geliiiiii ”
”Oooohhhh….Owwwww…..Sshhh. Bokeb Daripada berabe.”
”Ta..tapi Den…i…itu…”
”Sudah…tenang saja, ayo, santai saja.”
”Kamu dengarkan Rat, Deni benar, daripada berabe. Deni sih tetap semangat, cuma Ratna sudah kehilangan selera. Lagian memang bi ratna sangat menggoda sih.”Deni segera memendamkan wajahnya di antara belahan tetek bi Ratna, menciuminya, wangi dan harum, aroma wangi tubuh dan sabun bercampur satu dan memabukkan. Daripada berabe.”
”Ta..tapi Den…i…itu…”
”Sudah…tenang saja, ayo, santai saja.”
”Kamu dengarkan Rat, Deni benar, daripada berabe. Bibinya tertawa kecil…”Sabar atuh Den, semalam kan sudah sampai 3 kali, masa sekarang belum tengah hari sudah minta lagi….doyan amat sih ponakan bibi ini.”
”Namanya juga anak muda masih semangat. Awalnya canggung, tapi makin lama makin terbiasa, buktinya Ratna di tengah kesibukannya menghisap pentil Lasm mulai mendesah. Sebenarnya Lasmi juga belakangan ini selalu uring – uringan, iyalah…suaminya yang pelaut, kalau melaut waktunya selalu lama,kalau berlabuh cuma sebentar, tentu saja ia kurang terpuaskan.




















