Air mataku mulai menetes karena aku tidak mampu melawan Candra, walau pun tubuhnya kurus, namun tindihannya kuat, aku tidak bisa bergerak.“Tolong jangan….”, aku memohon dengan terisak-isak. Bokep Lalu perlahan ku kocok penisnya itu dengan tanganku. Apakah ia merekam hubungan seks ku dengan Mas Wahyu?Tubuhku langsung gemetaran, mungkin wajahku juga pucat. Aku jijik dengan diriku ini. “Masuklah…”, katanya sambil tersenyum, lalu pintu ditutup dan dikuncinya.“Mau mu apa?”, aku bertanya langsung. Aku mulai menangis karena aku ketakutan, sesuatu yang harus kujaga kini menjadi mainan Candra, jarinya mulai menusuk hingga ke lubang vaginaku. “Di siang bolong gini?”, tanyaku.“Tenang aja cantik, lu cukup nyepongin gue aja kok…”, balas Chandra. “Saya banyak soft copy nya, kamu tak perlu cari cara buat ngelak deh…”, jelas Chandra semakin membuat aku kebingungan.“Saya beli saja semua copyan mu itu…”, tawarku mencoba membujuk Chandra.












