“Kaosnya udah dibungkus Dik..?”
“Eh.., udah Mbak.., kirain nggak beneran..”, jawabku menangkap isyaratnya. Film Porno Di kamar mandi aku menenangkan diri. Sementara aku hanyalah ampas bila dibandingkan mereka bertiga pada saat itu.Malam kedua setelah last landing, Om Frank kutemui sedang ngobrol dengan petugas restaurant hotel Ambon Manise, sembari menunggu ketiga anak buahnya makan malam bersama.Lima menit kemudian kedua rekan lainnya menyusul kami. “Udah makan?”
Lina mengangguk, kuambil dua kaleng green sand dari kulkas kecil, dan kusodorkan rokok A mild menthol. Hal ini diperkuat ketika pada malam terakhir (hari kelima) Yuni semakin berani mencari kesempatan ngobrol berdua denganku. Bibir Lina semakin hangat, kuraih pinggang Lina, kutarik sedikit ke bawah hingga rebah tanpa melepaskan pagutan kami. Dengan cepat kusambut leher jenjangnya, putih dan harum. Matanya.., indah sekali. Seperti biasa hari pertama adalah hari perkenalan antar crew.
