Lina.Obrolan kami pun terus berlangsung, mulai dari hal-hal yang ringan hingga hal-hal yang berbau seks. “Bunga.. Bokeb Aku keluar dari hotel dengan berat hati karena merasa sangat bersalah.Dua jam kemudian aku kembali ke kamarnya, ternyata dia tak mengunci pintu kamarnya, aku pun masuk dengan mengendap-endap, aku takut dia masih marah kepadaku. Dia membetulkan selimutnya sambil menatapku dalam-dalam, aku tak berani menatapnya, aku hanya bisa tertunduk malu.“Bunga sekarang jam berapa?” katanya kepadaku.“Jam sembilan Mbak,” jawabku takut-takut, sambil terus menunduk.“Ya ampun.. sekarang tidak hanya kedua jariku, kini kumasukkan tiga jari ke dalam kemaluannya dan dia pun semakin menggila, tangannya yang satu lagi meremas pantatku dengan kuat, tubuhnya semakin mengejang-ngejang.“Ooohh.. Pelan-pelan tanganku mulai merambat menuju kemaluannya dan.. uuhh.. anu Mbak, Bunga pulang ke kos dulu.. uuhh.. Bunga.. kamu nampak jauh lebih cantik dibandingkan photomu.” katanya, sembari tanpa malu-malu mengecup pipiku.Aku pun membalasnya dengan agak canggung. oohh..” dia mendesah dengan keras.Dan




















