Mungkin birahinya bangkit, apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yg masih mengguyur. Tanganku menjelajah semakin dalam, aku belai pahanya hingga menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.“Kita ke dalam aja biar lebih enak yuk” Ajakku.“Bapak emang kurang ajar yah, kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin aku !” Hena masih memperingatkan tingkah laku kurang ajarku.“Udahlah Suster cantik, kita senang-senang aja malam ini OKE… ? Bokep Montok !” ajakku lagi sambil narik lengan suster itu bangkit dari kursi.Aku mengajaknya ke ruang periksa pasien tempat kami berjaga. Istilahnya sudah kebal dengan hal-hal seperti itu.Sungguh, malam itu menjadi malam panjang bagiku, suasana hujan yg dingin mudah membuai orang menjadi ngantuk. Maklum aku udah pengalaman merangsang wanita. Hena terus meronta, tapi hanya sia-sia.. Namun malam ini dia gelisah juga melihat ke tampananku.Seolah-olah aku bisa membaca hati kecilnya, menerawang dari tingkah lakunya yang rilex ketika kami ngobrol dan canda tawa.




















