Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Bokep SMA Penny’ku di ‘Ms. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Penny’, dia kan belum nikah ? ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil.




















