Umm.. Bokep Jilbab/Hijab Dua kancing bajunya yang teratas telah kulepas dan detik berikutnya keempat jariku mulai menyusup ke balik bra Alia. Walaupun kami saling berjanji untuk berusaha bertemu lagi, tak urung membuatku sedih. “Yah, supaya kita bisa kangen-kangenan, ngobrol, bebas dari gangguan.”
Diam. “Ketemu” pertama kali dengan Alia (begitu saja kusebut namanya) di mailing list group yang mengkhususkan diskusi tentang politik Indonesia. “Tahu. “Tadi aku puas juga kok Mas,” katanya sambil mencium pipiku. Sekilas aku nampak pahanya yang putih. Kubuang handuk yang menutupi tubuhku dan aku mendekat. “Engga apa-apa.”
“Pakaianmu masih lengkap.”
“Sama aja kan, Mas puas juga kan?”
“Benar, barusan Mas puas sekali, tapi..”
“Engga pakai tapi,” potongnya. Itupun hanya supaya besok bangun pagi Aku siap menyetubuhinya lagi, suatu hal yang aku idam-idamkan: bangun pagi dengan wanita selain isteri ada di sampingku.
