Ah, betapa saya mau memandang yang terdapat di balik celana dalam itu.Seketika tanteku terbangun,“ Hei.., apa yang kalian jalani..?”
Sebab kaget, saya juga menanggapi asal- asalan,“ Tadi saya memandang tikus tante..”Tante Reny menjerit sembari memelukku,“ Ahh.., dimana tikusnya..?”
Sembari terbata- bata sebab gugup, saya menanggapi kalau tikusnya telah lari. Bokeb Saya merasa, jika tanteku itu kayaknya mengenali kelakuanku tadi malam, tetapi sebab memanglah saya masih merasa tidak lezat dengan tanteku, hingga saya juga diam saja.Malam harinya saya terencana tidak tidur supaya dapat mengambil peluang semacam malam tadinya. Kak.., nikmat sekali.., teruuss.. Lambat- laun kudekatkan tubuhku padanya dengan hati- hati, khawatir siapa ketahui ia menolak. Awal mulanya kami cuma bergelut dengan silih berpelukan saja, namun kemauan buat melaksanakan yang lebih dari itu juga tidak bisa kami bendung lagi.Sampai benak sehat serta rasa mau memeperlakukan Reny selayaknya perempuan yang baik juga lenyap dikala itu.










