“Kita pulang sama-sama, saya juga ada perlu di rumahmu, jaketku ketinggalan.”Hermanto mengantarku sampai ke rumahnya. Aku beranjak dan mendekatinya karena berpikir kalau dia adalah sosok yang tidak reaktif. XNXX Bokep Ternyata bibirnya sangat seksi, wajahnya juga sangat maskulin dihiasi janggut yang tidak terurus, tambah lagi kharismanya yang terlihat kebapakan. Aku memberikan permainan terbaikku pada si Hermanto, dia tampak sangat menikmati tiap detik keintiman kami. Aku benar-benar dimabuk kepayang, aku dijadikannya seorang istri semalam saat itu.Dia membuka kemeja sport-nya dan memeloroti celananya di depan mataku. Setelah masuk di kamar, dia menurunkanku secara perlahan di atas ranjang. Lalu Hermanto memintaku untuk melanjutkannya di kamar tidur biar lebih enak. Saat masuk ke ruang tamu, kulihat jaketku ada di atas meja. Ternyata dia cuma ingin bermain dengan pria mana saja yang mau bermain dengannya, asalkan bayarannya tidak kelewatan. Beberapa saat kami berdua tidak berkata apa-apa (saat itu perutku mual).




















