Santi terpejam menikmati kecupanku dan bibir sensualnya terbuka, mengundangku untuk melumatnya. Bokep indo live Aku lihat pergelangan tanganku, memang baru jam 9 malam, tapi aku masih ingat anak dan istriku yang pasti menungguku. Berapa kali sudah senjataku meleset dan mengenai pantat Santi yang bahenol, dalam posisi begini memang agak sulit, apalagi punya Santi masih rapat, jari-jariku saja masih terjepit oleh dinding kemaluannya.“Kakak di atas deh..!” akhirnya Santi menyerah. Jepitan kemaluan Santi di senjataku sungguh luar biasa nikmatnya, benar-benar sesak membuat senjataku semakin membengkak dan mengeras.Perlahan kumulai memompa, setengah senjataku masuk, kutarik kembali, begitu seterusnya. Nggak enak, ya..?”
“Enggak, Aku hanya ingin memberikan kepuasan yang maksimal untuk Kamu..!”
“Tapi, Kakak kan belum..? “Hem..,” Santi mengangguk mantap.Senjataku yang masih on di dalam kemaluan Santi mulai kunaik-turunkan kembali, pelan tapi pasti, Santi mulai terbawa nafsu kembali. “Sudah Kak.., Santi tidak tahan..!”
Tetapi aku masih belum puas menikmati keindahan tubuh Santi.




















