“Ekh..ekh..ekh”.terus menerus suara Diana terdengar keenakan. Aku mulai menggerakkan prop USG ke bagian badan atasnya, karena BHnya masih ditempat tentu
saja aku tak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya
“Diana, eh.eh.”. Bokep cina “Kemaluanku” sudah tak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Sedangkan otak aku masih berperang antara “Mas dan Pak”. Segera kita berdiri dan merapikan baju, Diana kekamar mandi membersihkan sisa-sisa air mani yg berleleran di kemaluannya. “ON”…hiduplah alat mahal ini, kita bertiga termangu-mangu didepan alat ini, selain ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kita mendapat pesanan alat ini, juga pertama kali Pak Sebastian merakit. “Pak, sekalian yg lain, mumpung gratis”. Aku jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam kemaluannya naik – turun. “Pamit Pak !, aku pulang dulu”
Langsung dia ngeloyor pergi, mungkin kelelahan, mungkin tak ingin mengganggu “acara” aku dgn Diana. Pak Sabastian, 10 tahun lebih tua dari aku yg merakit alat ini sudah nampak kelelahan dan




















