“Aaacchh.. Bokep china aduh.. Nanti aku tambah biayanya”, katanya lagi.“Waduh Bu maaf nggak bisa Bu. Di situ aku urut agak lama, sekitar 15 menit. Kucium bibirnya.Setelah kami sama-sama mendapat kenikmatan, aku punya kerja lagi yaitu mengkramasi kembali rambutnya tapi tidak apalah, rambut seorang wanita cantik. kamu kok nakal sih..” desahnya hampir tidak bersuara.Masih kenyal dan keras buah dada Ibu Tia. “Maafkan saya Bu, saya nggak bermaksud untuk menolak permintaan Ibu. heh..” nafas Ibu Tia terdengar ngos-ngosan menahan birahi yang sudah memuncak. tapi oke lah kalo nggak bisa.. Memang kalau sedang dalam posisi berdiri tidak seorang pun yang dapat melihatnya karena bajunya yang longgar. Buah dadanya masih mendongak ke atas dengan putingnya yang agak menonjol.




















