Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Bokep china “sstt.., hh.., sstt..”, mulutnya berdesis seperti ular. Tiba-tiba ia berteriak, “Iwaann.., sshh.., oohh”, aku merasakan sesuatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tapi, “oohh.., oohh.., aacchh.., Gitt.., aakku..”. Sampai akhirnya ia bertanya begini, “Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dadanya besar atau sedeng-sedeng saja?”. Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, “Wan.., Iwan.., uugghh.., sekarang ajjaah.., masuk’iin.., nggak usah pake mulut lagi.., masukin sekaraanng.., plizz..”.Aku langsung di dorongnya. Akhirnya sejak itu aku dan Gita resmi pacaran.,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Dia tanya lagi sambil bercanda, “Kalo aku kasih kesempatan gimana?”.




















