“Oooohhhh…. Bahkan pada kesempatan lain, sambil menatapku dan memasang senyumnya, dia dengan sengaja menyilangkan kakinya, sehingga menampakkan paha dan betisnya yang mulus.Di waktu yang lain dia bahkan sengaja menarik roknya yang sudah pendek (di atas lutut, dengan belahan disamping), sambil memandangi wajahku, sehingga aku bisa melihat lebih dalam, ke arah selangkangannya. Bokeb “Sudah selasai?” katanya sambil tersenyum. Aku semakin tidak tahan dan akhirnya…, jebol juga pertahananku. Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMA. Kadang, entah sengaja atau tidak, dia balas menatapku sambil tersenyum kecil. Tidak lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah payudaranya, aku dengan cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dengan lembut payudaranya dan kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras. “Kok kamu jadi bengong, Bud?” Lanjutnya sambil menghampiriku. Aku usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yang tidak tertutup oleh kaos




















