Bagian-bagian yg telah terpilah-pilah itu kubaca lagi dengan lebih teliti dan menguraikan isinya didalam otakku sehingga terbentuklah sebuah bahan informasi yg berhubung-hubungan satu sama lainnya. Kuperlambat gerakanku untuk memperpanjang babak ini. Bokep Tobrut Zainal, mmh..”. Raguku benar-benar hilang dan tangannya semakin bebas bergerak. Konsentrasi tinggi serta posisi duduk dan letak meja didalam penginapan yg sebenarnya tdk ideal untuk dipakai kerja membuat leherku terasa pegal. “Aduh Mbak, sakit!”, keluhku agak keras sehingga agak terdengar dan menarik perhatian orang-orang disekitar kami. Meski masih ragu tapi pegangan tanganku sudah mengendor dan tangan Indah telah mencapai bagian depan celanaku, usapan-usapannya yg halus diatas permukaan celana terasa sampai permukaan kulit kemaluanku. “Tumben Zainal tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya. Ketika celana dalamnya yg berusaha dilepaskannya sampai pada lutut, masih pada posisinya jongkok yg hampir tak berubah,




















