Cupu dehhh..” Ledek Sinta.“Berani kok, kamu yang berani gak liatnya?” Ledek ku balik ke Sinta. Ada perlu apa, Mas?”“Oh mbak yang namanya Sinta? Bokep barat Aku pun hanya ikut tertawa kecil.Obrolan semakin larut, aku pun tahu bahwa Sinta ini masih kuliah, kampus yang sama denganku dulu. Ku perhatikan sekitar, tampak sepi tak ada orang yang sedang berjalan, atau orang yang terlihat sedang bingung mencari sesuatu. Aku pun menambah frekuensi serangan. Tubuhnya begitu putih dan bersih. Ingin rasanya menergap badannya, melumat bibir dan menggerayangi tubuhnya yang menggiurkan tersebut. Tuh liat gak?” Si pemilik warung menunjukan tangannya ke arah rumah yang letaknya tidak jauh dari warung tersebut.Aku pun mengangguk.“Makasih ya, Pak…” Jawabku.Ku datangi rumah tersebut. Mendengar perkataan Sinta seperti itu, dengan santainya ku buka saja pakaianku di depan Sinta dan menggantinya dengan pakaian yang ia berikan.“Ini celananya juga.” Ucap Sinta.




















