Pada awalnya aku cuma iseng-iseng saja. Bokep china Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Lama-lama jadi keterusan juga. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya. Perih…”, rintih Reni tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.“Sendirian aja nih…, Omm..”, sapanya dengan senyuman menggoda.“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.Aku tidak bisa langsung menjawab. Aku tahu kalau Reni sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat di tubuh Reni yang padat berisi.




















