Akibat
seranganku yang makin intens itu Mbak Mira mulai menjerit-jerit kecil di
sela-sela desahannya. Bokeb Masak malam minggu itu
jalan-jalan sama Farah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku
tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Mira sudah lebih dulu memencet
hidungku. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di
jiwaku.” Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Mira
dan hanya dari Mbak Mira, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja
belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Mira. Ada sesuatu yang pengin aku
omongin sama kamu,” kata Farah setelah aku mendekat. Mbak Mira langsung menutup pintu kamar mandi
setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Mira sudah bangkit dan bergeser ke
samping. “Ih, senyam-senyum melulu Senyummu itu senyum mesum tahu,
kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Mira makin naik, wajahnya sedikit
memerah.




















