Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuaku. “Toom…, udah dulu Tom…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu. Bokep STW Ibu macam apa kau ini, masa lihat menantunya sendiri kok blingsatan”. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku. Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan ibu mertuaku. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Aku juga nggak enak pakai kamar tidurmu. Aku rogoh buah dadanya yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut. menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertuaku. Ayah mertuaku kemudian kawin lagi dengan ibu mertuaku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak.




















