Hembusan angin malam membuatku agak mengigil, namun toh ini semua tidak sedingin hatiku saat ini. Film Porno Tentu saja aku gelapan apalagi lidah Aa sudah berada di dalam daerah vitalku. pintanya lembut. Aa membawaku ke kamar dengan memelukkuerat. Aku tersenyum. pintanya lembut. pintanya lembut. Namun sebelum Aa menyelesaikan tawanya, aku memberi nomor telepon di hotel tempatku menginap. Layaknya laki-laki yang normal, Aa juga kadang suka jahil mengarahkan pembicarAan ke hal-hal yang berbau seks, yang jujur saja bagiku itu amat menantang karena pada Aa, aku bisa mencari jawaban atas pertanyaanku. Ternyata keindahan yang kurasakan tidaklah dapat diukir dengan kata-kata.Setelah kejadian itu, Aku pulang ke kotaku dan pada bulan berikutnya Aa melamarku. apakah anda yang bernama Valencia?” sebuah suara mengagetkan dan menjajari langkahku.




















