Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Tanteku dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.“Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”“Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?”“Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. XNXX Bokep Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh arti.“Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tanteku sambil menarik tangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.“Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tanteku lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.




















