“Aahh.. Bokep Thailand Bersamaan dengan itu,“Mas, Ines nyampe juga mas”, aku mengejang karena ikutan nyampe.Nikmat banget bersama dia, walaupun perawanku hilang aku tidak nyesel karena ternyata dientot itu mendatangkan kenikmatan luar biasa. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. “Aku juga mau keluar, yang”, jawabnya.Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. “He… he…” dia terkekeh geli, batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. “buat apa mas, kok diganjel bantal segala”, tanyaku. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk.




















