Masak aku mesti sengaja mengulangi kesalahanku lagi.Tetapi tiba-tiba ada ketukan di pintu. Kemudian dengan merapat dari arah punggungku, Alan memeluk tubuhku. Bokep Tobrut Ternyata itu telepon dari kamar di depanku, telepon dari lelaki itu.“Ana, cepat mandi, 15 menit lagi suamimu kembali ke kamar, saatnya mereka istirahat”.Ah, bijak juga dia. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Ucchh.. Entah berapa lama. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku. Cepat..!!” itu suara Alan.Telepon langsung putus. Akulah yg menyggamai dia.Dia serahkan tubuhnya utk kepuasanku. Kulumati bibirnya. Aku nggak tahu lagi, bagaimana aku harus bersikap padanya.Saat suamiku pulang, kamarku sudah kembali rapi, seakan tak ada yg terjadi. Kenapa sangat nikmat begini, ya, ampuunn.. Alan menyeret aku ketepian ranjang. Kini akulah yg mendorongnya ke ranjang. Aku iba padanya.Tetapi sebagaimana yg biasa aku lakukan, kini aku berpura nikmat, seakan aku meraih orgasme. Aku sama sekali tdk berpikir lain..Tiba-tiba, tanpa




















