kurasakan kepalaku hilang, saat dia ‘mengulek’ kemaluanku di dalam vaginanya.Anja merebahkan badannya sambil tetap memutar pinggulnya. Kemudian lidahku turun ke lehernya, kugigit kecil lehernya, dia menggelinjang sambil mengeluarkan desahan yang semakin menambah gairahku, “Aahh, Bapak”.Tanganku melepas kait branya, dan bebaslah kedua buah dada yang indah itu. Bokeb sedotan vaginanya semakin kuat, membuat aku hampir tidak bertahan.Aku tidak mau orgasme dulu, aku ingin menikmati dulu vagina Anja yang ternyata ada ‘empot ayamnya’ ini lebih lama lagi. aku merasa kemaluanku seperti disedot oleh suatu tenaga yang tidak terlihat, tapi sangat terasa dan enaak sekali.Ruaar Biasaa! bareng ya Pak Irwan.., cepetin dong genjotannya Pak” pinta Anja.Akupun mempercepat genjotanku pada lobang vagina Anja yang luar biasa itu, Anja mengimbanginya dengan ‘mengulek’ pantatnya dengan gerakan memutar yang sangat erotis, ditambah dengan sedotan alami didalam vaginanya.




















