Silau, ruangan yang tadinya gelap gulita kini terang benderang. Bokep colmek Luzia ingat, saat ia sering duduk di balkon memang ada rantai yang menjulur dari langit-langit balkon. Ia sangat marah sampai rasa sakit pada tangannya tidak terasa, “Bajingan, lepaskan aku!” tegas Luzia dengan suara parau.Rysh menepuk tangannya, lampu menyala dan membuat Luzia memejamkan matanya beberapa detik. Luzia menggigit bibirnya, kini Rysh benar-benar menjilat daun telinganya, pria itu juga mulai merobek bajunya menggunakan gunting.“Zizi, katakan apa yang kau mau.” Rysh berbisik semakin pelan, embusan napas pria itu semakin menggelitik.“Rysh, lepaskan dan puaskan aku!” titah Luzia, suaranya sudah sangat serak.“Memohonlah.” Rysh menanggalkan baju Luzia, tangannya kini meraih payudara Luzia dan membelainya lembut. Luzia menggigit bibirnya, kini Rysh benar-benar menjilat daun telinganya, pria itu juga mulai merobek bajunya menggunakan gunting.“Zizi, katakan apa yang kau mau.” Rysh berbisik semakin pelan, embusan napas pria itu semakin menggelitik.“Rysh, lepaskan dan puaskan aku!” titah Luzia,




















