“Ndraaa… benamkan yang dalam…”
Tanpa ampun aku menusuknya dengan sangat sehingga terasa olehku pangkal rahimnya. Bokep JAV Aku mengambil kertas itu dengan membungkukkan
badan, ia pun berniat menggambilnya, posisiku dengannya dekat sekali
bahkan aku bisa mencium bau parfumnya yang menggairahkan. Ia
berusaha memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya yang mungil. “Oohh… ennnakhh Sayang ayo
musukkan sekarang…!” Aku mengambil posisi lurus dan menekankan
pantatku secara perlahan dan ternyata sulit juga memasukkan kemaluanku
ke dalam lubang senggamanya, padahal kupikir pasti tidak terlalu sulit
karena ia sudah melahirkan 2 orang anak dari lubang ini, tapi ternyata
masih sangat sempit dan susah untuk dimasuki. Aku tak peduli dengan permintaannya, lidahku
semakin terus menjilati kemaluannya dan jari tengahku keluar masuk di
lubang anusnya, sampai akhirnya. “Tidak ada apa-apa, saya ingin minta tolong pada kamu satu hal…” jawabnya dengan penuh senyum di bibirnya yang mungil. Dalam hatiku berkata, makanya jangan melirik
yang tidak-tidak dong. “Croottt… ccreettt… crooeettt…”
Mani
Bu Lia terasa sangat hangat dan banyak, mungkin sampai 7 kali




















