Terdengar nafas Dimas yang memburu seperti sedang maraton. Mereka bersyukur para”tamu tak diundang” sudah pada pulang. Bokeb Penis itu lalu dihisap sampai menegang lagi dan Dimas mengoral Laras. Darah menetes dari vagina Laras yang masih kesakitan. Baju Mama jadi basah ni!” Laras meronta, tapi percuma. Dimas lalu menempelkan dadanya ke punggung Laras. Tak lupa tangannya menggerayangi payudara yang seperti bola itu. Penisnya tidak digerakkan dulu menunggu sampai vagina istrinya terbiasa dengan penis yang masuk. Laras terisak-isak, tidak menyangka akan segini sakit padahal vaginanya sudah banjir dari tadi. Matanya terpejam. Dimas lalu menempelkan dadanya ke punggung Laras. Mereka berbaring sambil bercengkrama. Dia suruh Laras nungging di atas tempat tidur. Dimas hanya tersenyum saja. Laras teriak-teriak seperti orang yang akan diperkosa. Kaurenggut keperawananku. Ditindihnya Dimas hingga kehabisan nafas.




















