“Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa. Bokeb Kuremas-remas payudaraku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Batang kemaluannya berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke kanan. Sesaat kemudian dia menjawab, “Mbak, kalo dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk payudaraku. Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah kembali mengalir ke payudaraku, dan aku dapat merasakan kembali remasan-remasannya. Payudaraku agak memar, mungkin karena dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman itu.Masih dalam keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya anjingku masih ada di ruang tamu. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar, yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Sekarang aja kenapa?”
“Wah, nggak kuat Mbak.”
“Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tidak?”
“Minta tolong apa sih?” tanyanya.




















