Langsung kudekap tubuhnya dan kuarahkan penisnya ke lubang vaginaku.Vaginaku yang basah, langsung menelan penisnya yang besar dan panjang serta keras itu. Dodi menindihku dari samping dan mulai menjilati tubuhku. Bokep Jilbab/Hijab Untung orang yang mendengarnya tidak menangkap.“Kita mau makan apa, sayang?” kata Dodi padaku saat kami memasuki restoran. Aku yakin, yang memencet bel itu adalah Dodi, anakku. Tapi aku mau bilang apa lagi, penisnya sudah berada dalam lubang vaginaku. Gerbang sudah dikunci dan sepeda motor langsung dimasukkan ke dalam rumah, bukan ke garasi. Aku melepaskan kenikmatanku. Wajahnya murung.“Anakku telah terbuang, Ma.”“Tak ada jalan lain, sayang,” bisikku menenangkan gemuruh dadanya.Aku kembali datang ke rumah pembuat ramuan itu. Kini tangannya sudah mengelus-elus bulu vaginaku. Dia juga baru usai mandi. Ya ampun, tak sadar sekian jam kami bermesraan di taman belakang. Dia terus mengelus-elus kepalaku dan terus memuji kecantikanku.Tangannya mengelus tetekku dan sesekali mengecup pentil tetekku.“Dodi, jangan ah.
